Select Your Language

Translate Your Language Here
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, March 31, 2015

Pelajaran Pertama; Mengurai Paragraf



Proposisi: Beberapa bulan kemudian, Roberto, si Jantan kembali. 

Sebelum beberapa bulan (alasan-alasan, past tense)

Beberapa bulan kemudian, Roberto, si Jantan kembali. Januari lalu, Roberto meninggalkan rumah tiga tingkatnya di Jakarta, untuk mencari Tania, gadis bar yang sangat dicintainya, yang hilang dan hanya meninggalkan pesan singkat, “Jemput aku di Tanjungkarang,”tulisnya. Dua hari berikutnya, Roberto termenung-menung memikirkan pesan itu sambilmelihat peta Sumatera yang tergantung di dinding kamarnya, ia membayangkan Tania di atas gambar warna hijau itu, kelelahan, menunggu-nunggu dirinya. Tentu saja, saat itu peta yang Roberto amati tidak memberinya petunjuk sama sekali di mana Tania berada.Namun memberikan sedikit bayangan dari mana ia harus mulai berjalan, yaitu dimulai dengan menyeberangi selat sunda, setelah menggunakan seluruh gaji yang ia simpan selama satu tahun, ia menemukan Tania di salah satu sudut Kota Tanjungkarang. Kini ia telah kembali ke rumah, duduk di beranda, minum teh bersama Tania.

Who is roberto

Beberapa bulan kemudian, Roberto, si Jantan kembali. Lelaki berkacamata minus tiga itu adalah pegawai bank, setiap sore ia menghabiskan waktu di perpustakaan, membaca buku-buku sejarah eropa dan afrika. Ia adalah lelaki yang sangat terobsesi untuk menjelajahi eropa dan afrika dan ingin menghabiskan beberapa tahun dalam hidupnya untuk mengelilingi dua benua itu. ia begitu tertib membaca, memulainya dari pukul tiga dan berhenti sebelum azan magrib.  Kini ia kembali, duduk di pojok perpustakaan dengan tiga buah buku terbitan baru.

Proses kembali (present)

Beberapa bulan kemudian, Roberto, si Jantan kembali. Pria dengan kacamata hitam dan rambut gondrong itu melangkah ke serambi, melepas sepatu dan berdiri beberapa saat di depan pintu. Sore yang telah basah oleh hujan itu membuat tubuh Roberto sama gemetarnya dengan daun-daun belimbing di depan rumah itu. dengan suara yang sedikit tertahan, ia mengucapkan salam lalu mengetuk pintu. Tania membuka pintu, almanak di tangan kanannya tiba-tiba terjatuh, “Kukira kau tak akan kembali,” lirihnya. Suara tertahan itu menggugurkan kata-kata pembuka yang telah berhari-hari disiapkan Roberto saat berhadapan dengan Tania.

No comments:

Post a Comment

quotes

what is more beautiful than night/ and someone in your arms/ that's what we love about art/ it seems to prefer us and stays—Frank O'Hara