Proposisi: Beberapa bulan
kemudian, Roberto, si Jantan kembali.
Sebelum beberapa
bulan (alasan-alasan, past tense)
Beberapa
bulan kemudian, Roberto, si Jantan kembali. Januari lalu, Roberto
meninggalkan rumah tiga tingkatnya di Jakarta, untuk mencari Tania, gadis bar
yang sangat dicintainya, yang hilang dan hanya meninggalkan pesan singkat,
“Jemput aku di Tanjungkarang,”tulisnya. Dua hari berikutnya, Roberto
termenung-menung memikirkan pesan itu sambilmelihat peta Sumatera yang tergantung
di dinding kamarnya, ia membayangkan Tania di atas gambar warna hijau itu,
kelelahan, menunggu-nunggu dirinya. Tentu saja, saat itu peta yang Roberto
amati tidak memberinya petunjuk sama sekali di mana Tania berada.Namun
memberikan sedikit bayangan dari mana ia harus mulai berjalan, yaitu dimulai
dengan menyeberangi selat sunda, setelah menggunakan seluruh gaji yang ia
simpan selama satu tahun, ia menemukan Tania di salah satu sudut Kota
Tanjungkarang. Kini ia telah kembali ke rumah, duduk di beranda, minum teh
bersama Tania.
Who is roberto
Beberapa bulan
kemudian, Roberto, si Jantan kembali. Lelaki
berkacamata minus tiga itu adalah pegawai bank, setiap sore ia menghabiskan
waktu di perpustakaan, membaca buku-buku sejarah eropa dan afrika. Ia adalah
lelaki yang sangat terobsesi untuk menjelajahi eropa dan afrika dan ingin
menghabiskan beberapa tahun dalam hidupnya untuk mengelilingi dua benua itu. ia
begitu tertib membaca, memulainya dari pukul tiga dan berhenti sebelum azan
magrib. Kini ia kembali, duduk di pojok
perpustakaan dengan tiga buah buku terbitan baru.
Proses kembali
(present)
Beberapa bulan
kemudian, Roberto, si Jantan kembali. Pria
dengan kacamata hitam dan rambut gondrong itu melangkah ke serambi, melepas
sepatu dan berdiri beberapa saat di depan pintu. Sore yang telah basah oleh
hujan itu membuat tubuh Roberto sama gemetarnya dengan daun-daun belimbing di
depan rumah itu. dengan suara yang sedikit tertahan, ia mengucapkan salam lalu
mengetuk pintu. Tania membuka pintu, almanak di tangan kanannya tiba-tiba
terjatuh, “Kukira kau tak akan kembali,” lirihnya. Suara tertahan itu
menggugurkan kata-kata pembuka yang telah berhari-hari disiapkan Roberto saat berhadapan
dengan Tania.
No comments:
Post a Comment