aku mendengar desir dzikir pasir
juga derap kuda yang perlahan menjauh
cakrawala fajar terlihat sayu
lalu lelaki itu mengibarkan dirinya
ke dalam gemuruh yang menderu-deru
dan aku, Fatimah
telah merelakan kedatangan
sekaligus kepergiannya.
Bandarlampung, Agustus 2009
No comments:
Post a Comment