Hadiah
Sastera “Rancagé” 2014 untuk sastera Lampung
Tahun
2013 dalam bahasa Lampung terbit dua buku, satu kumpulan sajak
sedang yang satu lagi kumpulan cerita. Kumpulan sajak
berjudul Suluh karya Fitri Yani, sedang kumpulan cerita
berjudul Tumi Mit Kota karya Udo Z.Karzi dan
Elly Dharmawanti .
Warna
lokal Lampung yang begitu mencolok dalam Suluh membuatnya
lebih lengkap sebagai karya sastera Lampung. Bukan saja
karena disajikan dalam bahasa Lampung melainkan juga membicarakan perkara
kelampungan. Tidak ada satu pun sajak yang dimuat dalam Suluh yang tidak
mengandung warna lokal Lampung, utamanya Lampung Barat. Dan warna
lokal Lampung itu tidak hanya sekedar témpélan, melainkan sebagai unsur
utama. Judul-judulnya pun banyak yang membuktikan hal itu.
Sebaliknya
kehadiran warna lokal Lampung itu kurang nampak dalam cerita-cerita
yang dimuat dalam Tumi mit Kota. Téma ceritanya banyak yang mengarah pada
persoalan yang biasa kita jumpai dalam cerita péndék atau roman sastera
Indonésia. Di samping itu cerita-cerita dalam Tumi Mit Kota tidak berhasil
menggarap kisahannya agar memikat secara naratif. Belum sampai pada upaya
bercerita yang bertolak dari penggarapan konflik dengan
memuaskan.
Namun
Suluh juga bukannya tanpa kelemahan. Akan tetapi karena jenisnya puisi, penyair
agak leluasa memanfaatkan berbagai cara membangun satuan-satuan
makna, utamanya bait. Suluh tersaji dalam banyak pola bait: satu larik
sebait, dua, tiga, empat larik sebait, atau lebih. Lain dari itu
Suluh memberikan sejumlah métafora yang unik, barangkali diambil
dari khazanah puisi tradisional Lampung.
Karena
itu maka diputuskan bahwa Hadiah Sastera “Rancagé” 2014 buat karya dalam
sastera Lampung diberikan kepada: Suluh (Kumpulan sajak
oléh Fitri Yani) Terbitan Lampung Literature, Lampung. Kepada
pengarangnya, Fitri Yani, akan disampaikan Hadiah
Sastera “Rancagé” berupa piagam dan uang (Rp. 5 juta). Seperti
yang sudah-sudah, untuk sastera Lampung tidak diberikan hadiah untuk jasa.
Upacara
penyerahan Hadiah Sastera “Rancagé” 2014 dan Hadiah Samsudi 2014 aan
dilaksanakan atas kerjasama dengan unversitas yang sekarang masih
belum ditetapkan. Begitu juga waktunya. Kalau sudah ada
kepastian, insya Allah akan segera diumumkan.
Pabélan,
31 Januari 2014
Yayasan
Kebudayaan “Rancagé”
Ajip
Rosidi
Ketua
Déwan Pembina
No comments:
Post a Comment