Select Your Language

Translate Your Language Here
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, September 5, 2012

Lampung Post, 26 Agustus 2012


Dua Jalan

kau meninggalkanku di antara dua jalan;
sebentang jalan asmara
dan sebuah batasan lara
para pejalan tahu,
tak semua perhentian mesti diberi nama
pagi akan menerbitkan isyarat
yang tak bisa disembunyikan malam
sementara cahaya yang menyenangkan akan redup
di sebuah batas;
keabadian dan waktu
kesadaranku—dan keangkuhanmu.

(Juni, 2012)

Kebahagiaan Terakhir

sebongkah batu
terbaring di dalam tubuhnya
yang bertahun menyimpan suara hujan
entah siapa yang meninggalkannya begitu saja
entah sajak cinta macam apa yang tak selesai ia baca
siapa pun yang menatap kedalaman matanya
akan melihat kisaran purnama;
gadis belia yang merana beribu depa—dari surga.

(Juni, 2012)

Hujan

langit mulai tua
sepasang burung melintas
entah menuju kemana
di sebuah jendela
seorang bocah memandang angkasa
menatap dan menyimpan suaraku
—yang riang berjatuhan.

(Juni, 2012)

Ujarnya Padaku

sekuat tenaga melangkah tanpa kamu
ternyata membuat bunga-bunga
dalam tubuhku subur kembali
benih-benih bermukim
membawa musim baru

kita memang melangkah sendiri-sendiri
menapaki jalan-jalan yang juga sendiri
merawat tubuh dan kecemasan-kecemasan
yang muskil dihindari.

(Mei 2012)

Sebuah Malam; Di Antara Nyanyian-Nyanyian

kau abadi di dalam sajak-sajakku
dan sajakku adalah cakrawala
tubuhku lahir di tepi mata sendumu
di mata sendumu mimpiku bermula

apa artinya kemarin dan besok
kenangan telah menyusup
ke dalam kematian-kematian kecil
aku seperti tak pernah memiliki masa kini
hutan yang menyala hijau
pohon-pohonnya tumbang
dirambati tumbuhan liar
lalu segera tumbuh tunas baru

ada lelaki dan perempuan yang sendiri
cinta, cahaya, jalan setapak, dan padang rumput.

(Mei, 2012)

Fitri Yani, lahir 28 Februari 1986. Puisi-puisinya tersiar di Koran Kompas, Koran Tempo, Suara Merdeka, Majalah Horison, Jurnal Nasional, Lampung Post, Koran Haluan, dll. Diundang pada Pertemuan Penyair Nusantara V, Ubud Writers and Readers Festival 2011, dan Temu Sastrawan Indonesia IV. Buku kumpulan puisinya “Dermaga Tak Bernama” (2010). Tinggal di Bandarlampung.


bisa juga dibaca di sini





No comments:

Post a Comment

quotes

what is more beautiful than night/ and someone in your arms/ that's what we love about art/ it seems to prefer us and stays—Frank O'Hara