Select Your Language

Translate Your Language Here
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, October 17, 2010

Teater: Suara-Suara dari Balik Jendela

BANDAR LAMPUNG--Modernisasi terkadang menjebak generasi muda pada kebingungan mencari jati diri. Nilai-nilai tradisi yang seharusnya bisa menjadi pegangan pun seolah lenyap dimakan waktu.

Kegoyahan itu yang menjadi titik sentral kisah pertunjukan teater besutan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila, di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unila, Sabtu (23-8) malam.

Teater berjudul Suara-Suara dari Balik Jendela ini melibatkan delapan pemain, yaitu Noversi M., Erdalia, Ratih P., Fitriyani, Tiara, Anggun F., Romadhon Edi Saputra, dan Didi Arsandi. Delapan aktor tersebut bermain dengan baik di bawah arahan sutradara Iskandar G.B.

Pertunjukan pada malam itu merupakan paduan antara dialog antarpemain dan ujaran dari beberapa pemain secara induvidu. Kata-kata yang digulirkan sarat dengan makna tersirat, sehingga penikmat teater ini mencoba menafsirkan makna jauh dari pertunjukan ini.

Juga banyak simbol-simbol yang digunakan untuk mendeskripsikan suasana. Warna-warna modernisasi, diperkuat dengan menghadirkan musik ala barat, kareografi tari, dan olah gerak kegelisahan dari para pemain.

Kegelisahan para pemain terlihat dengan kegamangannya untuk berpijak pada suatu waktu. Langkah bergerak maju, tetapi hati seperti masih merindukan kenangan masa lalu. Namun, ada juga pemain yang menegaskan dirinya ingin lari dari masa lalu.

"Itulah gambaran generasi masa kini, banyak yang masih berusaha mencari jati dirinya di antara segelintir orang yang sudah yakin tentang langkahnya untuk melepas masa lalu," ujar Iskandar, sang sutradara.

Modernisasi juga menyisakan catatan tentang kehidupan perempuan, yang pada beberapa hal masih terpasung tradisi paternalistik. "Wanita semakin menuntut kesetaraan, tetapi di sisi lain ia masih terikat secara kodrati pada kehidupannya di ranah domestik," tandas Iskandar kembali.

Iskandar menjelaskan alasan mengusung tema teater demikian, karena itulah yang terjadi di lingkungan sekitar saat ini. Naskah yang ditulis oleh Agit Yogi Subandi, Fitriyani, dan Didi Arsandi ini akan diikutsertakan pada Festival Teater Mahasiswa se-Indonesia ke-IV yang diadakan Teater Sahid Jakarta. n DWI/K-2

Sumber: Lampung Post, Selasa, 26 Agustus 2008

No comments:

Post a Comment

quotes

what is more beautiful than night/ and someone in your arms/ that's what we love about art/ it seems to prefer us and stays—Frank O'Hara